Get this widget!

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 16 April 2016

Mendikbud: Penumbuhan Minat Baca Harus Seiring dengan Daya Baca



Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan didampingi Gubernur Banten Rano Karno dan Bupati Lebak Ita Octavia meresmikan pencanangan Gerakan Indonesia Membaca (GIM) dan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marjinal (GP3M) di Kampus La Tansa, Lebak, Banten (31/3/2016). Kegiatan yang nantinya akan dilanjutkan di 30 kabupaten/kota di Indonesia ini merupakan salah satu wujud kepedulian pemerintah terhadap pentingnya literasi bagi masyarakat.

Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Akan Miliki Standar Baku



Bahasa Indonesia yang memiliki penutur lebih dari 200 juta orang belum memiliki standar bagi orang asing yang ingin memelajarinya. Melihat hal ini Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK), Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Badan Bahasa Kemendikbud) mengadakan kegiatan Standardisasi Program Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA). Standardisasi ini antara lain membahas mengenai pengajar, kompetensi dan penyelenggara BIPA.

Kepala Badan Bahasa Kemendikbud, Dadang Sunendar mengatakan, standar program BIPA (bersifat) sementara perlu dibuat. Uji publik nantinya dapat dilakukan dan dikembangkan terhadap standar BIPA itu.
Saat ini terdapat 200 lebih lembaga yang mengajar BIPA, yang tersebar di 45 negara di dunia.

“Dalam hal ini kita tidak bisa menganut prinsip asal orang Indonesia, maka pasti bisa mengajar BIPA. Oleh karena itu, kita juga perlu mengimbau perguruan tinggi untuk membuka program studi BIPA dan harus ada kesepakatan pada jenjang apa program ini baiknya diselenggarakan, apakah D3, S1, S2 atau setara dengan pendidikan profesi,” ungkap Dadang, saat membuka kegiatan Standardisasi Program BIPA di Bogor, Jawa Barat, (29/3/2016). Pembahas dan peserta kegiatan tersebut berasal dari akademisi UI, UNJ, UPI, Unpad, UGM, UNY, Universitas Atmajaya, Universitas Bina Nusantara, Universitas Sanata Dharma, para praktisi dan pengajar BIPA.

Selain itu, lanjut Dadang, saat ini masih ada dikotomi antara Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) dan Uji Kemahiran Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (UKBIPA). “Dalam dikotomi ini perlu dibahas bagaimana solusinya, karena kita harus memiliki standar apapun bentuknya,  salah satu caranya mungkin dengan mengkonversi standar UKBI yang memiliki tujuh level ke standar Common European Framework of Reference (CEFR) yang memiliki enam level,” tutur Dadang.

Sebagai program prioritas dari PPSDK, pengajaran BIPA merupakan turunan dari Peraturan Pemerintah Nomor 57 tentang peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Untuk itu, kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan pedoman yang memiliki kekuatan hukum sehingga dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan BIPA. Di antara dampak positif tersebut antara lain terbukanya lapangan pekerjaan baru yang bersertifikasi BIPA, internasionalisasi budaya dan bahasa Indonesia, serta meningkatkan daya saing bangsa di kancah internasional.

Sumber : http://www.kemdikbud.go.id

Hari Film Nasional, Momentum Satukan Arah Perfilman Indonesia



Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan berharap peringatan Hari Film Nasional (HFN) ke-66 tahun 2016 ini dapat menjadi momentum untuk menyatukan visi dan arah perfilman Indonesia. "Kita ingin film Indonesia seperti mercusuar, memberikan arah. Banyak pertanyaan muncul, kemana arah perfilman Indonesia? Hari ini dalam kesempatan yang baik ini momentum untuk menyatukan arah tersebut," kata Mendikbud dalam acara Puncak Peringatan HFN ke-66 di Balai Agung Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Rabu (30/3/2016).

Dunia Akui Keberhasilan Indonesia di Bidang Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan



Indonesia berhasil meraih Penghargaan UNESCO-Japan Prize 2015 bidang Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan atau Education for Sustainable Development (ESD). Prestasi tersebut menjadi bukti pengakuan dunia atas keberhasilan pendidikan Indonesia dalam mempromosikan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. Penghargaan diberikan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PP PAUD dan Dikmas) Jawa Barat.