Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
Anies Baswedan berharap peringatan Hari Film Nasional (HFN) ke-66 tahun 2016
ini dapat menjadi momentum untuk menyatukan visi dan arah perfilman Indonesia.
"Kita ingin film Indonesia seperti mercusuar, memberikan arah. Banyak
pertanyaan muncul, kemana arah perfilman Indonesia? Hari ini dalam kesempatan
yang baik ini momentum untuk menyatukan arah tersebut," kata Mendikbud
dalam acara Puncak Peringatan HFN ke-66 di Balai Agung Pemerintah Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Rabu (30/3/2016).
"Jika kita sekedar meramaikan perfilman, tapi arah dan visinya belum jelas, maka akan terpencar-pencar," kata Anies. Oleh karena itu menyatukan arah perfilman Indonesia dipandang penting sebagai acuan bersama kemana arah yang hendak dituju.
Arah yang hendak dituju, menurut
Anies adalah seperti yang digariskan Presiden Joko Widodo selama ini yaitu
melakukan revolusi mental. "Pertanyaan lebih jauh adalah seperti apa
revolusi mentalnya? karena revolusi mental ini besar. Perfilman Indonesia harus
bisa membangkitkan kembali percaya diri bangsa, garisnya seperti itu,"
kata mantan Rektor Universitas Paramadina tersebut.
"Mengapa ini perlu kita
lakukan? karena dari cerita-cerita yang diungkapkan Pak Ahok tadi, apa yang
saya alami sendiri, film ini bisa menjadi ispirasi untuk membangkitkan percaya
diri bangsa," tambah Anies. Mendikbud juga mengritik banyak tontonan yang
menghibur namun memangkas percaya diri bangsa. "Karena Republik ini adalah
republik yang memesona, jadi banyak yang bisa ditampilkan," tegas Anies.
Anies menceritakan bahwa di masa
kecilnya ia terinspirasi oleh film 'November 28'. "Setelah menonton film
itu, kami semua bermain perang-perangan, kami ingin menjadi seperti Sentot,
Pangeran Diponegoro. Kami ingin membela negara ini karena terinspirasi film
November 28 tersebut," kenang Anies.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta,
Basuki Tjahaja Purnama juga menceritakan bahwa hidupnya terinspirasi oleh film.
Pria yang akrab disapa Ahok ini bercerita bahwa di masa kecilnya yang hidup di
lingkungan penjudi, namun dirinya tidak menjadi penjudi gara-gara film Rhoma
Irama. "Kata-kata Rhoma Irama yang merana karena judi itu saya ingat
benar," katanya. Ahok yang sejak kecil akrab dengan film sangat berharap
film Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan pemerintah
Provinsi DKI Jakarta mendukung upaya mewujudkan hal tersebut.
Sumber : http://www.kemdikbud.go.id
0 komentar:
Posting Komentar