Lomba Motivasi Belajar Mandiri
(Lomojari) Bidang Akademik dan Bidang Keterampilan jenjang SMP Terbuka dan SMP
Satu Atap 2015 resmi ditutup Rabu (16/9/2015). Direktur Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud), Hamid Muhammad saat menutup kompetisi tersebut menitipkan tiga
hal kepada para aktor pendidikan.
Klik Disini
Klik Disini
“Saya menitip pesan, pertama kepada
adik-adik semua yang ada di SMP Terbuka dan SMP Satu Atap, jangan berhenti
sekolah hingga tingkat SMP. Saya minta kalian semua dalam melanjutkan ke
jenjang pendidikan menengah, baik itu SMA, SMK, atau MA. Kalau bisa melanjutkan
hingga ke tingkat pendidikan tinggi,” pesannya.
Menurut Hamid, hanya dengan bekal
pendidikan, seseorang dapat mengubah nasibnya di masa datang. Contoh sederhana
bukti pendidikan mengubah nasib seseorang, lanjut Hamid, adalah dengan hadirnya
para peserta Lomojari dari berbagai daerah ke Jakarta mengikuti lomba tingkat
nasional. “Seperti yang Bapak Menteri sampaikan pada saat pembukaan bahwa
yang hadir di tempat ini adalah karena pendidikan. Pendidikan mengantarkan kita
hingga “naik kelas” ke tingkatan yang lebih baik,” ungkap Hamid.
Lebih lanjut ia menuturkan, pemerintah
telah menyediakan fasilitas pendidikan yang dapat menjangkau para lulusan SMP
untuk masuk ke jenjang pendidikan menengah. Itu karena Kemendikbud mulai tahun
ini menetapkan wajib belajar 12 tahun untuk mendorong lulusan SMP melanjutkan
pendidikan ke pendidikan menengah. “Jangan sampai berhenti hanya di SMP,”
imbuhnya.
Pesan kedua ditujukan bagi guru dan
kepala sekolah. Hamid berpesan agar memastikan para lulusan SMP Terbuka dan SMP
Satu Atap untuk melanjutkan ke SMA, SMK, atau MA. “Tolong kawal dan antarkan
anak-anak kita itu. Itu adalah tugas yang harus kita lakukan. Untuk mencapai
itu para guru dan kepala sekolah harus menyiapkan betul anak-anak kita,
meskipun dengan keterbatasan yang ada,” pesannya.
Pemerintah melalui Kemendikbud akan
membangun sekolah di berbagai tempat, minimal dalam satu kecamatan, ada satu
sekolah menengah. “Itu tekad kami untuk menyediakan akses bagi adik-adik kita,”
Pesan ketiga yang juga masih
ditujukan bagi guru dan kepala sekolah adalah mendorong siswa yang memungkinkan
masuk ke SMP reguler untuk menjadi peserta didik di SMP reguler. Jika
kendalanya ada pada ruang kelas yang terbatas sehingga tidak memungkinkan siswa
SMP Terbuka untuk masuk ke SMP reguler, maka pemerintah dapat membantu
menyediakan tambahan ruang kelas.
Demikian juga bagi daerah yang
menginginkan dibangunnya SMP baru, Hamid menegaskan, pemerintah bersedia
membantu. “Yang terpenting, kita dapat memfasilitasi adik-adik ini agar bisa
mendapatkan layanan pendidikan yang terbaik,” ungkapnya.
0 komentar:
Posting Komentar