Dari satu abad ke abad lain, pencarian
manusia akan Gerhana Matahari
terus dilakukan. Pada 9 Maret 2016 nanti, Gerhana Matahari
total akan melintasi Indonesia. Pencarian itu makin dekat.
Salah satu catatan tertua yang dibuat manusia atas peristiwa astronomi, yakni Gerhana Matahari, ditemukan di Tiongkok pada tahun 2137 Sebelum Masehi. Beritanya pun bukan kabar gembira.
Dikatakan bukan kabar gembira karena catatan tua itu mengisahkan hukuman yang harus diterima dua astronom, yakni Ho dan Hi, karena lalai memberitahukan raja akan datangnya Gerhana Matahari total. Kelengahan mereka menyebabkan raja tidak bisa menyiapkan pasukan penabuh genderang untuk menyambut datangnya gerhana.
Salah satu catatan tertua yang dibuat manusia atas peristiwa astronomi, yakni Gerhana Matahari, ditemukan di Tiongkok pada tahun 2137 Sebelum Masehi. Beritanya pun bukan kabar gembira.
Dikatakan bukan kabar gembira karena catatan tua itu mengisahkan hukuman yang harus diterima dua astronom, yakni Ho dan Hi, karena lalai memberitahukan raja akan datangnya Gerhana Matahari total. Kelengahan mereka menyebabkan raja tidak bisa menyiapkan pasukan penabuh genderang untuk menyambut datangnya gerhana.
Saat itu dipercaya bahwa kegelapan yang
terjadi pada siang hari akibat Gerhana Matahari
diakibatkan oleh naga yang menelan matahari. Untuk itu, genderang harus ditabuh
untuk segera mengusirnya.
Naga menjadi perlambang yang dipercaya masyarakat Tiongkok, sementara masyarakat di belahan dunia yang lain menafsirkan dengan cara berbeda, seperti di Norwegia kuno menggunakan serigala sebagai pemangsa benda langit.
Agama yang kemudian hadir juga berusaha untuk memberikan
pemaknaan baru yakni sebagai contoh dari keagungan Tuhan. Namun, tidak berarti
mitos lantas pergi begitu saja.
Tulisan lengkap mengenai pencarian manusia akan gerhana akan dimuat pada harian Kompas edisi Rabu (3/2/2016) yang dikemas secara khusus.
Di halaman pertama, akan ada kisah mengenai pemburu gerhana berikut gambar yang menjelaskan mengapa Indonesia mendapat keistimewaan dalam peristiwa langit yang terjadi bulan Maret mendatang.
Di bagian dalam, akan ada tiga tulisan dengan tiga sudut pandang terpisah yang disusun oleh wartawan Kompas, M Zaid Wahyudi, Nawa Tunggal, dan Clara Wresti, dalam melihat Gerhana Matahari. Fenomena mengenai Gerhana Matahari total akan dijabarkan secara detail oleh Zaid, yang nantinya bisa menjadi alasan yang kuat untuk tidak melewatkan Gerhana Matahari kali ini.
Tulisan berikutnya, dibuat oleh Clara yang mengisahkan peluang dari Gerhana Matahari total yang ditangkap oleh Pemerintah Indonesia untuk mendatangkan devisa. Patut diketahui bahwa fenomena angkasa ini menyedot perhatian para pehobi maupun ilmuwan dari dalam maupun luar negeri untuk berbondong-bondong datang.
Ini adalah kesempatan yang berharga untuk memperkenalkan kekayaan daerah yang pada 9 Maret nanti bakal dilalui jalur Gerhana Matahari total. Bacalah selengkapnya di harian Kompas hari Rabu besok. Versi web bisa diakses di sini atau via epaper di tautan ini.
Tulisan lengkap mengenai pencarian manusia akan gerhana akan dimuat pada harian Kompas edisi Rabu (3/2/2016) yang dikemas secara khusus.
Di halaman pertama, akan ada kisah mengenai pemburu gerhana berikut gambar yang menjelaskan mengapa Indonesia mendapat keistimewaan dalam peristiwa langit yang terjadi bulan Maret mendatang.
Di bagian dalam, akan ada tiga tulisan dengan tiga sudut pandang terpisah yang disusun oleh wartawan Kompas, M Zaid Wahyudi, Nawa Tunggal, dan Clara Wresti, dalam melihat Gerhana Matahari. Fenomena mengenai Gerhana Matahari total akan dijabarkan secara detail oleh Zaid, yang nantinya bisa menjadi alasan yang kuat untuk tidak melewatkan Gerhana Matahari kali ini.
Tulisan berikutnya, dibuat oleh Clara yang mengisahkan peluang dari Gerhana Matahari total yang ditangkap oleh Pemerintah Indonesia untuk mendatangkan devisa. Patut diketahui bahwa fenomena angkasa ini menyedot perhatian para pehobi maupun ilmuwan dari dalam maupun luar negeri untuk berbondong-bondong datang.
Ini adalah kesempatan yang berharga untuk memperkenalkan kekayaan daerah yang pada 9 Maret nanti bakal dilalui jalur Gerhana Matahari total. Bacalah selengkapnya di harian Kompas hari Rabu besok. Versi web bisa diakses di sini atau via epaper di tautan ini.
Sumber : http://sains.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar