Dalam rangka
meningkatkan kapasitas pemimpin dan memperkuat kerja sama di antara pejabat di
lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Setjen
Kemendikbud), digelar workshop peningkatan kapasitas pemimpin. Kegiatan
workshop ini diselenggarakan Biro Umum Setjen Kemendikbud di Hotel Best Western
Bogor, dari tanggal 27 hingga 29 November 2015. Kegiatan ini diikuti seluruh
pejabat di lingkungan Setjen Kemendikbud.
Sekretaris Jenderal
Kemendikbud Didik Suhardi membuka acara workshop tersebut, Jumat (27/11/2015)
kemarin. Didik berpesan kepada seluruh pejabat di lingkungan Setjen Kemendikbud
agar meluruskan niat, bahwa kerja itu pada dasarnya adalah ibadah. "Mari
luruskan niat, kerja itu hakikatnya adalah ibadah, kalau kerja ikhlas maka dampaknya
akan sangat terasa," kata Didik yang pernah menjabat Direktur Pembinaan
Sekolah Menengah Pertama tersebut.
Didik Suhardi juga
berpesan agar setiap pusat dan biro di lingkungan Setjen Kemendikbud memiliki
program quick-win, yaitu program-program yang dampaknya besar yang akan dicapai
dalam waktu dekat. Selain itu dirinya mengingatkan agar setiap unit kerja
memperhatikan ukuran-ukuran kinerja masing-masing unit kerja. "Contohnya
Biro Umum, apa ukuran keberhasilannya? Secara mudah jika toiletnya bersih, parkir
mudah, gedungnya bersih itu berarti Biro Umum bekerja dengan baik,"
katanya menambahkan.
Ukuran-ukuran kinerja
tersebut, menurut Didik, harus diperhatikan setiap saat dan ditingkatkan dari
waktu ke waktu. "Untuk Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat, setiap
kegiatan kementerian, besoknya muncul berita di media, beritanya harus positif.
Jika tidak positif gimana? Ya harus diusahakan agar positif," kata Didik.
Sekretaris Jenderal
kembali mengingatkan bahwa bekerja di Setjen itu bekerja melayani unit-unit
lain di lingkungan Kemendikbud. Kinerja yang bagus dari Setjen tidak akan
menuai pujian, namun jika kinerjanya buruk dampak buruknya akan sangat terasa.
"Kalau kita bekerja baik tidak akan ada yang memuji, memang sudah
seharusnya demikian. Tapi jika layanan kita buruk kita akan ditegur unit kerja
yang lain," tambah Didik. Didik juga berpesan agar opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang sudah diterima
Kemendikbud dapat terus dipertahankan.
0 komentar:
Posting Komentar