Hari kesaktian Pancasila yang diperingati setiap 1 Oktober merupakan pengingat perjalanan sejarah bagaimana bangsa Indonesia mempertahankan ideologi negara. Ada perjuangan panjang yang harus terus diingat oleh setiap generasi dan menjadi cermin dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
Direktur
Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi Sri Hartini mengatakan, generasi
muda harus terus diingatkan akan perjuangan tersebut. Tidak sekadar diingat,
Pancasila sebagai ideologi bangsa harus diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari. “Pancasila itu sudah harga mati. Harus dijaga betul. Eksekusi
pengamalannya. Mari kita betul-betul mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila
dari sila pertama sampai sila kelima,” katanya pada dialog interaktif di Radio
KBR 68 H, Rabu (30/09/2015).
Sri
Hartini menjelaskan, untuk mengimplementasikan Pancasila perlu kesadaran dari
setiap individu. Dalam tema yang dipilih untuk peringatan hari kesaktian
Pancasila di tahun ini, “Kerja Keras dan Gotong Royong Melaksanakan Pancasila”,
kata dia, semangat yang ingin diperoleh adalah memaksimalkan dan mengoptimalkan
segala kemampuan diri untuk membangun negeri.
Untuk
menanamkan nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda tidak melulu lewat
jalur pendidikan. Sri mengatakan, jalur budaya bisa dipakai sebagai pendekatan
yang efektif, apalagi untuk mengenalkan Pancasila kepada anak-anak. Salah satu
cara budaya yang dapat digunakan adalah permainan tradisional.
“Dalam
permainan itu ada nilai-nilai dan simbol yang bisa diimplementasikan saat
mereka bermain. Nilai kebersamaan, kejujuran, toleransi, dan gotong royong.
Mereka ceria. Ini salah satu cara menanamkan nilai-nilai itu kepada generasi
muda,” katanya.
Penggiat
Pancasila Rima Agristina dalam dialog itupun mengatakan, Pancasila adalah
sebuah konsensus bersama dari setiap warga negara Indonesia. Nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila dari dulu sampai sekarang masih sangat relevan. Hal
itu tidak lain karena para pendiri bangsa telah menanamkan nilai-nilai universal
di dalam Pancasila. “Founding fathers kita sudah merumuskan nilai-nilai
universal, nilai-nilai kebaikan dalam berbagai dimensi. Jadi relevan dalam
kehidupan sekarang,” katanya.
0 komentar:
Posting Komentar