Ratusan siswa berprestasi dari
berbagai provinsi di Indonesia mengikuti pelatihan tahap pertama persiapan
menuju olimpiade sains tingkat internasional tahun 2016. Para peserta
adalah para peraih medali ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2015 tingkat
Sekolah Menengah Atas. Kegiatan pembinaan tahap pertama ini secara resmi dibuka
oleh Kepala Subdit Kelembagaan dan Peserta Didik Ditjen Pendidikan Menengah,
Suharlan, di aula Wisma Balai Perguruan Putri (BPP), Bandung, pada Selasa
(20/10/2015).
Para siswa yang dipanggil dalam
pembinaan tahap pertama ini dibagi dalam kelompok mata pelajaran sesuai dengan
bidang olimpiade yang akan diperlombakan, yakni Biologi, Astronomi,
Matematika, Fisika, Kebumian, Geografi, Komputer, dan Kimia. Jumlah peserta
dari masing-masing bidang ini sekitar 30 orang. Selain di Bandung, kegiatan
yang berlangsung selama tiga minggu ini juga digelar serentak di Yogyakarta dan
Malang.
”Berdasarkan evaluasi dan masukan
dari alumni, kali ini kami menerapkan cara yang berbeda. Selain belajar di
kelas, anak-anak juga akan mengikuti tur ke lapangan. Sehingga anak-anak lebih
fresh. Dan, kami juga akan melatih mereka untuk dapat bekerja sama dengan yang
lain. Itu bekal untuk mereka,” ujar Suharlan.
Suharlan mengatakan, agar pelatihan
dapat berlangsung maksimal, pihaknya telah bekerja sama dengan beberapa
perguruan tinggi terbaik di Indonesia, di antaranya Institut Teknologi Bandung,
Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Institut Teknologi
Surabaya. “Kami berharap, hasilnya akan lebih baik. Dari semua cabang yang akan
dipertandingkan, memang Indonesia pernah mendapatkan medali emas. Namun,
tantangannya adalah mempertahankan,” tambah Suharlan.
Salah seorang peserta, Andrea
Laurentius (16) mengaku antusias mengikuti kegiatan ini. Pelajar asal SMA
Sutomo 1 Medan ini mengatakan, lewat dukungan kedua orangtuanya, ia berjanji
akan belajar maksimal agar bisa lolos seleksi dan masuk ke tahap selanjutnya.
“Saya akan do the best. Orangtua saya sudah mendukung penuh. Ini adalah
kesempatan yang baik bagi saya. Hasilnya, kita lihat nanti,” ujar Andrea,
pecinta mata pelajaran Biologi ini.
Setelah mengikuti seremoni
pembukaan, para peserta kemudian langsung mengikuti pembinaan sesuai dengan
bidang masing-masing. Pembinaan itu misalnya, bagi para peserta Astronomi
bergegas menuju tempat peneropongan bintang Boscha di Lembang, untuk mendalami
ilmu tentang tata surya. Begitu pula peserta mata pelajaran Komputer. Mereka
menuju kampus ITB untuk mengikuti kelas yang sudah disiapkan.
Menurut Suharlan, untuk menjaring
peserta Olimpiade Sains Internasional 2016, peserta akan mengikuti berbagai
tahapan seleksi. Hasil dari pelatihan tahap pertama ini, sekitar 15 orang akan
masuk ke pelatihan tahap kedua. Kemudian, sebanyak 10 peserta yang lolos pada
tahap kedua, akan masuk ke tahap ketiga. Di tahap ini, akan menyisakan 4
- 6 peserta untuk masuk ke tahap empat. Para peserta yang berhasil masuk ke
tahap keempat ini akan dipersiapkan secara intensif untuk mengikuti olimpiade
sains tingkat dunia.
0 komentar:
Posting Komentar