Kepala Lapan Thomas Djamaluddin terus
memantau detik-detik peluncuran roket peluncur milik India pembawa
satelit Lapan-A2 ke luar angkasa, di Pusat Antariksa Satish Dhawan di
Sriharikota, India.
Persis pukul 10.00 waktu Sriharikota
atau pukul 11.30 WIB, ekor roket peluncur PSLV (polar satellite launch
vehicle) menyemburkan api lalu mulai meluncur menembus atmosfer menuju
ruang angkasa.
"Satelit Lapan-A2 yang berbobot 76 kg lepas dari badan roket di 23 menit 3 detik dari start peluncuran," kata Thomas.
Total misi peluncuran mulai dari start
hingga seluruh bagian roket terpecah-pecah membutuhkan waktu sekitar 25
menit. Seluruh kru peluncuran roket di India terlihat girang dan kompak
tepuk tangan saat semua bagian roket sudah berhasil terurai. Begitupun
di gedung Lapan, tepuk tangan riuh memenuhi aula di lantai 3.
Rincian terurainya roket milik India itu
adalah roket pertama berbahan bakar padat lepas setelah meluncur 1
menit 52 detik. Kemudian roket kedua dengan bahan bakar cair lepas
setelah 4 menit 23 detik. Lalu roket ketiga dengan bahan bakar padat
lepas setelah 9 menit 48 detik. Terakhir roket keempat yang berbahan
bakar cair dimatikan saat mencapai titik orbit di ketinggian 650 km dari
permukaan laut.
Rangkaian pelepasan satelit diawali dari
satelit Astrosat milik India dengan bobot 1,5 ton. Kemudian disusul
satelit Lapan-A2 milik Indonesia. Kemudian satelit ketiga yang
dilepaskan adalah satelit nano milik Kanada dengan bobot 28 kg. Menyusul
kemudian pelepasan empat buah satelit nano milik AS bernama Lemur,
masing-masing berbobot 7 kg. "Peluncuran ini adalah momentum kebangkitan
teknologi satelit nasional," kata Thomas.
Dia menjelaskan tim penerima informasi
dari satelit Lapan-A2 atau tim darat (stasiun bumi), diperkirakan baru
mendapatkan data valid sebulan ke depan. Tim pemantau ini diantaranya
berada di Pusat Teknologi Satelit (Pusteklit) Lapan di Rancabungur,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Menurut dia, satelit berbiaya Rp 40
miliar ini memiliki tiga fungsi utama. Yaitu fungsi pemetaan atau
pemotretan wilayah Indonesia serta negara lain yang dilaluinya. Satelit
ini akan melintas di atas Indonesia sebanyak 14 kali dalam sehari.
Fungsi berikutnya adalah pemantauan lalu
lintas kapal-kapal yang melintasi perairan Indonesia. Lalu fungsi
ketiga adalah sebagai pemancar radio amatir. Fungsi ini bisa digunakan
sebagai alat telekomunikasi darurat di daerah bencana alam.
Ketua Bidang Operasi dan Teknik Orari
(Organisasi Amatir Radio Republik Indonesia) Erdius Zen bersyukur dengan
keberhasilan misi peluncuran satelit Lapan-A2 itu. Dia berharap dalam
waktu dekat fungsi sebagai pemancar radio amatir yang ada di satelit ini
bisa segera berjalan.Sumber : www.jpnn.com.
0 komentar:
Posting Komentar