Apakah Anda sudah
familiar dengan istilah ransomware? Jika belum, sebaiknya Anda mulai belajar
mengenal jenis virus yang dari ke hari jumlahnya semakin meningkat ini.
Belakangan, muncul sebuah ransomware baru bernama '7ev3n' yang meresahkan.
Pada dasarnya, ransomware
adalah jenis virus yang berisi paket kode enkripsi atau pengunci data. Pola
serangan virus ini mirip tindak penyanderaan. Saat sudah menginfeksi komputer,
ransomware akan langsung mengunci sebagian atau seluruh akses ke komputer,
membuatnya nyaris tidak bisa dipakai.
Nah, agar si komputer
bisa dipakai kembali, biasanya hacker pengirimnya akan meminta uang tebusan
untuk menghilangkan enkripsi yang ada. 7ev3n juga mempunyai modus serupa.
Bedanya, virus ini
meminta tebusan yang tidak masuk akal, mencapai 13 Bitcoin atau nyaris
menyentuh Rp 70 juta. Soal mahal atau tidak, tentu tergantung isi file komputer
yang ikut diblokir oleh si virus.
Menariknya, pola serangan
7ev3n cukup tradisional karena ikut mengunci komputer dengan cara menonaktifkan
fungsi beberapa tombol keyboard, seperti F1, F10, F3, F4, Enter, Escape, Left
Alt, Left Ctrl, Right Alt, Right Ctrl, Right Shift, Left Windows, Right
Windows, Num Lock, dan Tab.
Terkuncinya semua tombol
itu tentu menghalangi pengguna untuk menghilangkan pesan permintaan tebusan
yang biasanya langsung memenuhi layar pasca infeksi 7ev3n.
Celakanya, meski pengguna
sudah membayar uang tebusan, kerap komputer tidak bisa kembali ke kondisi
semula di mana banyak file yang tetap tidak bisa diakses. Namun, untuk bisa
membuka file yang ada di komputer tidak ada jalan lain selain membayar si
hacker. Sebab, belum diketahui celah untuk menghilangkannya.
Ciri dari komputer yang
sudah terinfeksi virus 7ev3n adalah ada file-file yang berubah nama dan
berakhiran (ekstensi) '.r5a'. Semua file yang berakhiran .r5a biasanya sudah
tidak bisa dibuka lagi.
Sumber : http://www.merdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar