Ratusan Pegawai Negeri Sipil (PNS)
di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjalani
prosesi pengambilan sumpah jabatan, Kamis (28/01/2016) pagi, di Graha Utama
Kantor Kemendikbud. Mendikbud Anies Baswedan yang hadir dalam acara tersebut
menyampaikan tiga pesan kepada para PNS yang baru saja diambil sumpahnya.
Hal pertama yang ditekankan oleh
Mendikbud adalah agar para PNS tetap menjaga kebaruan dalam bekerja. Kebaruan
tersebut dapat dilihat dari kebiasaan untuk melihat sesuatu dari perspektif
yang berbeda. Karena apabila pekerjaan yang telah dikerjakan selama
bertahun-tahun jika dilihat dari kacamata yang baru, bisa menghasilkan
terobosan-terobosan baru pula. “Kebaruan itu harus dipertahankan,” kata
Mendikbud.
Yang kedua, selain menjaga kebaruan
Mendikbud berpesan agar para PNS melihat apa yang dikerjakannya dengan
perspektif jangka panjang. Karena setiap waktu bisa saja terjadi perubahan cara
pengaturan aparatur negara di republik ini. Misalnya, demokrasi Indonesia yang
sekarang akan berbeda dengan yang terjadi di tahun 2035. Untuk itu, pegawai
aparatur sipil negara harus tetap menjaga “kebaruan” untuk menghadapi perubahan
tersebut.
Dan yang terakhir, kata dia,
meritokrasi akan menjadi bahasa birokrasi masa depan. Meritokrasi berarti
prestasi dan itu dimulai dari saat ini. “Yang ditawarkan bukan masa lalu, bukan
latar belakang, melainkan latar depan,” katanya.
Mendikbud berharap, PNS yang telah
bersumpah untuk mengabdi kepada negara Indonesia ini harus memastikan apakah
dirinya memiliki persyaratan untuk menembus seleksi meritokrasi tersebut.
Sebagai abdi negara, PNS harus memiliki pemikiran ‘Apa yang akan Anda berikan?
Bukan siapa dan dari mana asalnya.
Mendikbud mengingatkan, yang baru
saja dilakukan para PNS ini adalah sumpah, bukan sekadar janji atau basa-basi.
Untuk itu, Mendikbud berpesan agar para PNS untuk memegang sumpah tersebut. “Insyaa
Allah ikhtiar Anda untuk memajukan, ikhtiar Anda untuk berkarir akan
berjalan dengan baik,” kata Mendikbud.
0 komentar:
Posting Komentar