Permasalahan ketersediaan air bersih di Indonesia, khususnya
Jakarta menjadi hal yang penting. Direktur PT Energy Management Indonesia (EMI)
Aris Yunanto punya cara jitu untuk mengatasi krisis air bersih.
Salah satunya dengan memanfaatkan air limbah sebagai sumber
air bersih dengan menjalin kerja sama dengan sejumlah pusat perbelanjaan yang
ada di Jakarta. Di mana pusat perbelanjaan tersebut menggunakan teknologi dari
EMI untuk mengolah air limbah dari tenant dan pengunjung.
Dengan begitu perseroan tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan
internal air bersih, namun juga mendapatkan efisiensi cost sebesar 70 persen.
“Dibandingkan jika mereka (perusahaan, red) membeli air bersih dari luar
secara terus menerus. Ini akan lebih menghemat,” ujar Aris di Jakarta, Kamis
(21/1).
Rencananya, tahun ini ada tujuh pusat perbelanjaan lagi yang
membuka peluang bekerjasama dengan EMI untuk pengelolaan air limbah.
Keberhasilan tersebut mendorong EMI, untuk terus
berkerjasama dengan kawasan-kawasan industri untuk pengolahan air limbah
kawasan dan juga pengelolaan air limbah refinery atau minyak milik BUMN yang
lain.
“Penerapan teknologi pengolahan air limbah menjadi air
bersih sangat tepat. Karena teknologi ini bisa diterapkan sesuai dengan
karakteristik limbah masing-masing industri yang bisa jadi berbeda-beda, pun
pada air yang terkontaminasi limbah yang mengandung Bahan Kimia Berbahaya
(B3)," papar Aris.
“Jadi air yang berasal dari pengolahan minyak, yang memiliki
kandungan B3, bisa kami netralkan hingga memenuhi kriteria air bersih,” imbuh
Aris.
Sumber : http://www.jpnn.com
0 komentar:
Posting Komentar