Twitter merupakan salah
satu media sosial yang sangat melarang adanya sarkasme dan bullying. Ya, aksi
bullying sangat banyak ditemukan di media sosial saat ini. Mereka menggunakan
kata-kata pedas untuk menyakiti hati orang lain, mencemooh, atau memberikan
ejekan kasar.
Tahun 2015 yang lalu,
Twitter dengan tegas menyatakan bahwa mereka sama sekali tidak menoleransi aksi
sarkasme dan bullying. Namun walaupun begitu, Twitter tetap tidak bisa
menghentikan bullying online, hingga US Secret Service meminta Twitter membuat
detektor adanya bullying di Twitter.
Sejak saat itu, ada
peneliti yang mencoba mengajarkan komputer bagaimana mendeteksi sarkasme atau
bullying di media sosial seperti Twitter. Pada penelitian yang berjudul
'Contextualized Sarcasm Detection on Twitter' meminta komputer untuk mendeteksi
kata kunci tertentu yang mungkin menunjukkan pesan bullying.
Beberapa kata kunci
tersebut misalnya 'clearly, shocked, gasp, really' dengan memperhatikan hashtag
#lol dan #sarcasm. Komputer juga dilatih untuk memperhatikan berbagai faktor
lain, seperti lokasi, usia, jenis kelamin, sejarah tweet, dan masih banyak
lainnya.
Keberhasilan sistem ini
dilaporkan sudah 85 persen untuk mendeteksi bullying online. Sistem ini bukan
dikemas dalam aplikasi, tetapi bisa digunakan oleh penegak hukum seperti US
Secret Service untuk melihat ancaman, atau bullying yang keterlaluan.
Sumber: Uber Gizmo.
0 komentar:
Posting Komentar