Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan
melakukan audiensi dengan Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia
(PB-PGRI). Dalam audiensi tersebut, Mendikbud mengajak PGRI sebagai asosiasi
profesi guru terbesar di Indonesia untuk bersama-sama menemukan solusi atas
berbagai masalah pendidikan di Indonesia demi pembangunan pendidikan Indonesia
yang lebih baik.
“Kita sama-sama konstruktif. Kita terbuka untuk berdialog,
mengkaji permasalahannya, dan menyelesaikan masalah bersama-sama. Kita ingin
membangun tradisi governance yang baik, tata kelola pemerintahan yang
baik,” ujar Mendikbud di hadapan puluhan anggota pengurus PB-PGRI di Kantor
Kemendikbud, Jakarta, (21/1/2016).
Ia mengatakan, saat berbicara tentang kebijakan pemerintah,
termasuk kebijakan bidang pendidikan, selalu ada perbedan pandangan dari
berbagai pihak. Namun perbedaan pandangan tersebut harus bisa menjadi sumber
kekayaan pikiran sehingga dalam melahirkan kebijakan bisa memasukkan
pertimbangan dari berbagai aspek. “Lawan dalam debat adalah teman dalam
berpikir,” tutur Mendikbud.
Ketua Umum PB-PGRI, Sulistyo juga menyampaikan beberapa poin
aspirasi para pengurus PGRI dan guru-guru dari berbagai wilayah Indonesia yang
telah dirangkumnya. Beberapa di antaranya mengenai uji kompetensi guru, guru
honorer, dan tunjangan profesi guru. Menanggapi aspirasi tersebut, Mendikbud
mengatakan akan terus berusaha meningkatkan kualitas guru, serta menjalankan
strategi pengembangan guru dan peningkatan kinerja guru. Karena itu dibutuhkan
dukungan dan kerja sama dari pihak lain, seperti organisasi profesi guru, salah
satunya PGRI.
Selain Mendikbud Anies Baswedan, beberapa pejabat yang turut
hadir dalam audiensi dengan PGRI tersebut antara lain Sekretaris Jenderal
Kemendikbud Didik Suhardi dan Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Sumarna
Surapranata.
Sumber : http://www.kemdikbud.go.id
0 komentar:
Posting Komentar