Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui
Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK), Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, menggelar seleksi pengajar Bahasa Indonesia
untuk Penutur Asing (BIPA). Perekrutan tenaga pengajar BIPA dilakukan dengan
melibatkan tim PPSDK Badan Bahasa Kemendikbud dan afiliasi, yaitu Asosiasi
Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) dan
organisasi/lembaga lainnya.
APPBIPA dilibatkan dalam kegiatan perekrutan, pembekalan, dan pengembangan standardisasi guru, silabus, dan bahan ajar BIPA. Kegiatan perekrutan dilakukan berdasarkan SOP kegiatan yang telah disusun oleh tim dari Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan. Seleksi pengajar BIPA tersebut berlangsung pada Rabu, (13/1/2016), di Gedung A Pusat Layanan Bahasa, Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Penilaian akan dilakukan oleh panitia bersama pewawancara
dengan ambang batas minimal kelulusan sebesar 70. Pewawancara akan memberikan
catatan tentang kemampuan peserta dan kemungkinan penempatannya di luar negeri.
Pengajar yang lulus seleksi akan diumumkan melalui pos-el masing-masing dan
dihubungi melalui telepon untuk mengikuti kegiatan berikutnya, yaitu pembekalan
sebelum keberangkatan dan pengajuan administrasi.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud menyadari bahwa pengajaran BIPA mempunyai peran yang amat penting dan strategis dalam memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat internasional. Di samping merupakan media untuk menyebarluaskan bahasa Indonesia, pengajaran BIPA juga merupakan media untuk menyampaikan berbagai informasi tentang Indonesia, termasuk memperkenalkan masyarakat dan budaya Indonesia. Dengan demikian, orang asing yang mempelajari bahasa Indonesia akan semakin memahami masyarakat dan budaya Indonesia secara lebih komprehensif. Pemahaman itu pada gilirannya dapat meningkatkan rasa saling pengertian dan saling menghargai sehingga makin meningkatkan pula persahabatan dan kerja sama antarbangsa.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud menyadari bahwa pengajaran BIPA mempunyai peran yang amat penting dan strategis dalam memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat internasional. Di samping merupakan media untuk menyebarluaskan bahasa Indonesia, pengajaran BIPA juga merupakan media untuk menyampaikan berbagai informasi tentang Indonesia, termasuk memperkenalkan masyarakat dan budaya Indonesia. Dengan demikian, orang asing yang mempelajari bahasa Indonesia akan semakin memahami masyarakat dan budaya Indonesia secara lebih komprehensif. Pemahaman itu pada gilirannya dapat meningkatkan rasa saling pengertian dan saling menghargai sehingga makin meningkatkan pula persahabatan dan kerja sama antarbangsa.
Sejalan dengan hal tersebut, dengan makin meningkatnya
persahabatan dan kerja sama antarbangsa, pengajaran BIPA dapat pula berperan
sebagai penunjang keberhasilan diplomasi budaya Indonesia di dunia
internasional. Oleh karena itu, pengajaran BIPA sebenarnya layak dipandang
sebagai bagian dari strategi diplomasi kebudayaan. Strategi diplomasi budaya
melalui pengajaran bahasa kepada penutur asing seperti itu sebenarnya juga
telah diterapkan pula oleh beberapa negara lain, seperti Prancis, Inggris,
Jerman, dan Jepang.
Sumber : badanbahasa.kemdikbud.go.id
0 komentar:
Posting Komentar