Dengan terus bergulirnya kasus pembunuhan Wayan Mirna Salimin, gadis
cantik berumur 27 tahun saat sedang minum kopi di Oliver Cafe, Jakarta tanggal 6
Januari lalu, zat beracun yang diduga sebagai alat pembunuh, yakni sianida
terus populer dan dicari infonya oleh netizen Tanah Air. Namun, tahu kah Anda
bila sianida bukan zat paling beracun di Bumi ini?
Alasannya sederhana, untuk membunuh satu orang dibutuhkan satu per sepuluh
gram sianida. Padahal, banyak zat beracun lain yang per ribuan gramnya bisa
mengakhiri nyawa seseorang. Zat-zat beracun ini ada yang buatan manusia dan
'tercipta' secara alami di alam. Apa saja zat-zat paling beracun itu? Berikut
ulasannya!
1.Dimethylcadmium
(Ch3CdCh3)
Dimethylcadmium sering disebut sebagai
zat kimia buatan manusia yang paling beracun di dunia. Zat ini dibuat oleh
ilmuwan Jerman bernama Erich Krause di tahun 1917.
Zat ini sangat beracun sampai-sampai
beberapa mikro (seperseribu) gram per meter kubiknya bisa membunuh manusia
dewasa. Menghirup Dimethylcadmium bisa menyebabkan kegagalan organ tubuh, mulai
paru-paru sampai ginjal. Jika hal itu tidak langsung mengakhiri hidup, zat ini
masih akan menyebabkan kanker akut.
Lebih lanjut, ilmuwan juga sangat takut
menumpahkan Dimethylcadmium. Sebab, nyaris tidak ada cara aman untuk
membersihkan tumpahan zat ini. Membersihkan Dimethylcadmium dengan air hanya
akan memicu ledakan, mengelapnya, atau nyaris semua perlakuan yang menimbulkan
gesekan pada zat ini akan berakhir pada ledakan.
2.Tetrodotoxin
Racun satu ini juga dikenal sangat berbahaya, bahkan tidak ada penawarnya.
Tetrodotoxin kerap disebut tetrodox atau 'TTX', dan biasa ditemukan secara
alami di ikan buntal dan kadal air Eropa.
Untuk membunuh seorang manusia dewasa, hanya dibutuhkan 0,003 gram TTX.
Tak aneh bila di berbagai belahan dunia, koki pembuat sushi dari ikan buntal
harus mengantongi izin khusus.
Korban dari racun tetrodox biasanya akan langsung mengalami kelumnpuhan,
dan kelumpuhan yang juga terjadi pada organ dalam seperti paru-paru lah yang
mengakibatkan kematian. Kematian akibat racun ini biasanya terjadi 20 menit-8
jam pasca kontak dengan racun.
3.Ricin
Biji jarak diketahui mempunyai banyak manfaat bagi tubuh, bahkan bisa
digunakan sebagai pengganti bahan bakar.
Terlepas dari itu, ternyata biji jarak
mengandung salah satu racun paling mematikan, yaitu ricin. Ricin tergolong
protein yang terekstrak dari biji jarak dan bisa berbentuk cairan atau serbuk
kristal.
Hanya diperlukan 0,0005 gram atau separuh butiran serbuk risin untuk
membunuh manusia. Syaratnya, ricin harus disuntikkan atau disedot lewat hidung.
Rincin sudah dipakai sebagai alat pembunuh pertama kali di tahun 1978 di
Inggris. Seorang kritikus pemerintah asal Bulgaria ditusuk dengan sebuah payung
bersenjata tajam yang sudah dilumuri ricin. Akibatnya, pria bernama Georgi
Markov itu mati 4 hari kemudian.
4.Merkuri
Ini adalah logam paling beracun yan diketahui manusia. Jenis merkuri
paling mematikan adalah Dimethylmercury yang bisa terserap melalui kulit meski
si korban sudah memakai kaus tangan.
Dosis mematikan dari Dimethylmercury adalah 0,00015 gram, yang bisa
meracuni tubuh dengan cara menyumbat pembuluh darah. Hasilnya, orang yang
terkena Dimethylmercury bisa mengalami gangguan penglihatan, pendengaran, dan
bicara, hingga kematian.
Dimethylmercury juga membunuh ahli kimia terkenal, Karen Wetterhahn.
Penyebabnya sepele, Karen tidak sengaja menumpahkan sedikit Dimethylmercury ke
kaus tangan karetnya. Selama berbulan-bulan Dimethylmercury itu menerobos kaus
tangan dan meresap ke tangan Karen. Ilmuwan itu pun akhirnya tewas akibat zat
percobannya.
5.Batrachotoxin
Racun paling mematikan berikutnya datang dari hewan asli Amerika Tengah
dan Selatan, yakni katak panah beracun (Dendrobatidae). Batrachotoxin adalah
racun jenis neuro toksin yang menyerang sistem saraf, termasuk memblokir semua
sinyal yang dikirimkan ke otak dan melumpuhkan semua otot tubuh.
Hanya diperlukan 0,00012 gram Batrachotoxin untuk membunuh manusia.
Celakanya, ilmuwan belum menemukan penawar racun yang benar-benar pas utnuk
Batrachotoxin.
Batrachotoxin dihasilkan dari kelenjar yang terdapat di belakang telinga
katak panah. Nah, si racun akan keluar saat katak itu merasa terancam. Oleh
suku beberapa suku di Amazon, racun katak ini dipakai untuk melumuri mata
panah. Bahkan, menurut cerita, racun ini tetap mematikan meski mata panah tidak
digunakan selama 1 tahun.
6.Botulinum
Botulinum sudah diresmikan sebagai zat paling beracun dalam sejarah
manusia. Racun ini banyak terdapat pada Botox, dan sering digunakan untuk
merawat pasien trauma, stoke, hingga parkinson.
Pada botox, Botulinum digunakan dalam dosis kecil untuk melumpuhkan otot
sekitar kulit agar kerutan wajah hilang. Ironisnya, hanya dengan kontaminasi
dosis 80 nanogram (injeksi) dan 240 nanogram (terhirup), Botulinum bisa
membunuh manusia.
Gejala keracunan Botulinum adalah kelumpuhan seluruh otot tubuh, gagal
jantung, dan pernapasan. Kegagalan organ dalam itu lah yang mengakibatkan
kematian. Botulinum sendiri diketahui 40 juta kali lebih beracun dari sianida.
Sumber: IFLScience, Live Science, Wikipedia, thelistcafe
0 komentar:
Posting Komentar