Get this widget!

Selasa, 03 November 2015

Mengapa Bumi Lebih Besar Daripada Mars?

Para ilmuwan saat ini tidak henti mengamati bagaimana planet terbentuk, mereka menggunakan proses baru dalam pemodelan pembentukan planet, dimana planet terbentuk dari material yang disebut kerikil. Para ilmuwan Southwest Research Institute menjelaskan mengapa Bumi lebih besar daripada Mars, dimana proses yang sama juga terjadi dalam pembentukan cepat Jupiter dan Saturnus dari gas raksasa.
Hasil studi ini dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) Early Edition, simulasi numerik ini menghasilkan struktur tata surya bagian dalam termasuk Venus dan Mars yang lebih kecil daripada Bumi. Menurut Levison, model ini merupakan yang pertama kali menghasilkan perkiraan struktur tata surya diantaranya Bumi dan Venus, Mars, sabuk asteroid rendah massa, dua gas raksasa, dua es raksasa (Uranus dan Neptunus), dan Sabuk Kuiper murni. 

Bumi Lebih Besar Daripada Mars

Planet Mars hanya berukuran 10 persen dari massa Bumi, ukuran ini telah menjadi teka-teki yang terus diperdebatkan dalam teori tata surya. Dalam model standar pembentukan planet, objek berukuran hampir sama menumpuk dan berasimilasi melalui proses yang disebut akresi. Proses ini menciptakan pegunungan yang kemudian bergabung membentuk benda seukuran kota, dimana ilmuwan memprediksi hal ini terjadi pada planet seukuran Mars atau lebih besar dari Bumi.
Menurut perhitungan Levison dan rekan-rekannya dari Southwest Research Institute, bahwa struktur tata surya bagian dalam sebenarnya merupakan hasil alamiah dari modus pertumbuhan planet yang dikenal sebagai Viscously Stirred Pebble Accretion (VSPA). Melalui VSPA, debu berkembang menjadi "kerikil", beberapa diantaranya runtuh karena gravitasi yang membentuk objek asteroid. Asteroid primordial dianggap efisien dalam hal menarik kerikil yang tersisa ke dalam orbit. Situasi ini memungkinkan asteroid tertentu menjadi berukuran planet dalam skala waktu yang relatif singkat.
Model-model baru yang telah diperkenalkan saat ini telah menemukan bahwa tidak semua asteroid primordial sama-sama memiliki posisi yang baik untuk membentuk akresi kerikil dan berkembang. Contohnya sebuah objek berukuran Ceres merupakan asteroid terbesar di sabuk asteroid, diperkirakan akan tumbuh sangat cepat saat berada dekat dengan Bumi. Tapi tidak akan mampu tumbuh secara efektif saat berada di dekat Mars atau di luarnya, karena penarikan aerodinamis terlalu lemah untuk menarik kerikil.
Hal ini menjelaskan bahwa sangat sedikit kerikil bertabrakan dengan benda-benda saat berada didekat Mars. Secara teoritis membuktikan sekaligus menjelaskan secara alami mengapa Bumi lebih besar daripada Mars, dan satu-satunya tempat untuk pertumbuhan efisien asteroid ketika berada diantara Bumi dan Venus. Model ini berimplikasi besar dalam sejarah sabuk asteroid, dimana model-model sebelumnya telah memperkirakan bahwa sabuk asteroid awalnya terbentuk dari beberapa massa Bumi yang terlontar

Sumber : http://log.viva.co.id
http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html

0 komentar:

Posting Komentar