Atas temuannya tersebut, hingga kini
terus digunakan untuk perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
seperti perangkat digital, komputer, termasuk juga sistem pemrograman
yang digunakan Google selama ini.
“Jadi tidak ada salahnya untuk
mengatakan bahwa tanpa George Boole, tidak akan ada Google! Sebagai
penghargaan untuk kontribusi Boole, Doodle hadir dengan siklus dari
temuannya AND, OR, NOTs, dan bahkan XORs,” tulis Google di situs
resminya, Senin (1/11).
Jika kita lihat Google Doodle, ini
menggunakan teori matematika yang ditemukan Boole, yakni aljabar
Boolean. Yaitu, tipe data yang hanya mempunyai dua nilai, “Benar” atau
“Salah”. Pada beberapa Bahasa pemrograman nilai “Benar” bisa digantikan 1
dan nilai “Salah” digantikan 0. Bilangan tersebut yang disebut sebagai
bilangan biner.
Dalam animasi Doodle, Google
menggambarkan gerbang logika yang digunakan dalam komputasi berasal dari
fungsi tersebut. Huruf "G" pertama, dua huruf "o", huruf "l" dan, "e"
pada Google menyala bergantian berdasarkan logika yang ada di bawah
huruf-huruf tersebut, yang dipasangkan dengan "x" dan "y" yang menyala
di huruf kedua "g".
Misalnya, ketika x dan y menyala,
huruf pertama "g" (x AND y) dan huruf "o" kedua (x OR y) menyala. "XOR"
yang mengaktifkan huruf "o" pertama dikenal sebagai pintu "Exclusive
OR", yang berarti hanya menyala ketika satu dan hanya satu dari x atau y
benar. Saat ini, logika tersebut mendasari semua perangkat digital yang
ada di hampir setiap baris kode komputer dan telah mengubah cara kita
menjalani hidup.
Boole lahir di Lincolnshire, Inggris,
pada 2 November 1815. Boole sudah punya sekolah sendiri di usia 19
tahun. Sebelum mendirikan sekolah kecil, ia pun pernah jadi guru. Ia pun
mendapat berbagai penghargaan sebagai ahli matematika dan filsafat atas
kontribusinya di bidang komputer modern.
“Selamat ulang tahun yang
ke-11001000 (angka 200 dalam bilangan biner) untuk sang jenius George
Boole!” tutup Google dalam situs resminya.
Sumber : www.jawapos.com
0 komentar:
Posting Komentar